Rindu di Timur Jakarta

Waktu di timur jakarta, ada ruang tunggu yang kerap ku hinggapi, tempatku duduk menanti kabarmu, izinkan ku katakan apa yang ku rasa ini adalah sebuah rindu, karena saat menunggu aku menikmatinya.
Musik memisahkan ku dari bising yang tak pernah ku idamkan, tak pandaiku bermain alat musik, sehingga aku melantunkannya dengan hanya desah, ku gaungkan untuk menolak resah.
Bayang yang ku khayalkan tentangmu tersimpan rapat dalam pikiranku, yang menjadi rahasia ku tanpa harus ku tampilkan dalam gambar atau suara.
Ku anggap rindu mewakili juang ku, secangkir kopi yang mulai ber ampas dan imajinasi yang membuatku mulai memahami nikmat pada pola nafas.
Karena seperti kenikmatan yang lainnya, Rindu adalah Candu bagi yang senantiasa lapar olehnya.

Komentar