Kecup


Waktu seolah berhenti sesaat kala ku kecup keningmu, pesona hadir dalam nafas tidurmu, aku kerap menduga-duga, mimpi apa kau saat itu.

Kau hadir sebagai penjeda riuh realitas dunia di luar jendela, tawa mu dan cara mu memanggilku adalah puisi, dan aku hanyut di dalamnya.

Kau bergerak bebas, melompat, berlari dan berteriak.

Dunia mu adalah inginmu.

Harapanku adalah kau mampu menikmati hal itu dalam bahagiamu.

untuk saat ini, atau mungkin esok yang senantiasa ku tak pernah tahu.






Komentar