Catatan

Nafasmu kurasa lembut, saat kau lelapkan kepalamu yang indah di dadaku, udara yang terbawa bersamanya, dan suara mendayu yang mengiring alurnya.

Dirimu bukanlah cahaya yang banyak di dambakan dalam imajinasi purnama,  karena purnama tak mampu menghiasi indahmu, ku kirimkan catatan kecil yang kuharap mampu redamkan rindumu dan rinduku.

lahir dari apa yang kunikmati sebagai sendu, kau datang ramaikan Sang Cipta dalam nuraniku, cinta menjadi begitu mempribadi, tanpa bisa terlihat dan terdengar manusia yang tak kau tuju.

kuharap ada banyak waktu buat kita saling bercerita suatu saat, bersama mendebat dongeng, dan berkelakar di dalamnya, mencurahkan asa demi baik yang kuharap dapat ku perjuangkan bersamamu, menolak ke pura-puraan, bertahan dengan kesemestaan yang luhur.




Komentar