Terkadang kita membawa nama tuhan dalam kehidupan kita, dan tanpa kita sadari kita mungkin melecehkan Dia yang Maha akan Sempurnanya, hanya untuk membenarkan apa yang kita lakukan sebagai mahkluknya. Berharap serakahnya kita, dzalimnya kita, adalah bagian dari kebenaranNya, meminta kompensasi atas kehilangan dan keresahan dalam hidup melalui bentuk yang kita inginkan, hingga kalau Tuhan hadir dalam tampakNya, kita akan malu sendiri karena selama ini kita hanya memberhalakan diri, tidak mencoba untuk belajar dan merenungi apa yang hadir, dan yang pergi
.
izinkan dalam kehendakmu berkata yang tidak sekedar benar namun baik adanya, izinkan untuk nurani mu bersuara dan kau dengar bukan hanya kau anggap kilatan rasa belaka, izinkan aku bertamu dalam benakmu, bersamamu mengisi apa yang layak untuk diperjuangkan, kita belajar merelakan KehendakNya bersama-sama.
.
izinkan dalam kehendakmu berkata yang tidak sekedar benar namun baik adanya, izinkan untuk nurani mu bersuara dan kau dengar bukan hanya kau anggap kilatan rasa belaka, izinkan aku bertamu dalam benakmu, bersamamu mengisi apa yang layak untuk diperjuangkan, kita belajar merelakan KehendakNya bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar