Sewindu

Aku menemukanmu, tertutup debu, namun masih dapat terlihat dengan baik, bagian dari senyuman masa lalu, mengikis masa dengan tawa dan canda, hanya sebuah gambar yang tergeletak seolah tak bertuan menyisakan kenangan dalam keharuan dan apa yang kau sebut sebagai cerita, dunia sudah melupakan kisah itu, namun tidak denganku.

Kita sama-sama lugu, menantang realita dengan dungu..

kumpulan surat usang terbungkus rapi dalam kantong-kantong plastik yang tak dimamah rayap.

sudah hampir satu windu berlalu, dan aku masih teringat wajahmu, saat menemaniku menulis di atas meja kayu di temani kopi susu racikan tanganmu, tidak seberapa memang, bukan kah sesuatu yang sederhana dan mudah di cerna terkadang lebih tersimpan baik dalam memori.

terlalu mentah untuk di sanggah, dan terlalu picik untuk di lirik, kunikmati kopi soreku, dan aku percaya sesaat saja menikmati masa lalu selama tidak hanyut di dalamnya tidak mengapa. karena masa depan adalah angan dan saat ini selalu sesuatu yang baru.

dan kita akan selalu menyambut sesuatu yang baru..

Komentar