Embun Kota

setitik embun membasuh debu jakarta, aku tiba dalam peraduan cahaya fajar, disambut asap mengepul menghantam wajah..
berteriak namun tak mampu mengelak, takdir menyapu bersih hasrat yang menyatu dalam bising ibukota..
merebah berkaca lelah..
Kota ini masih punya cinta, yang baik tak bersayap, yang buruk tak bertanduk..
mereka yang berjalan di trotoar atau menunggu bus di halte dan persimpangan jalan..
mereka yang asik mendengarkan chopin atau dangdut dalam kulkas beroda..
tiada tangis yang terdengar ataupun suara tawa, datar seperti aspal bandara..
diantaranya dan bermacam rupa..
tiada minoritas dan mayoritas, semua hanyalah kumpulan angka-angka..
duduk di lembah simetris berhawa sejuk yang di bangun megah seperti permainan tetris...
atau berdiri lantang di antara baja dan terik..
Aku ingin tertidur di pangkuanmu.. memandang cakrawala.. hingga senja benamkan aku dan kamu bersamanya..
bila kau lelah, kita dapat bertukar peran, tertidurlah di pangkuanku..
seperti kita, Kota ini sebenarnya lelah dan butuh terlelap..
sayang saja ia menderita insomnia.. dan kita pun tertular di dalamnya..

Komentar