Antara Gayus, PSSI, dan Cabai..

Akhir-akhir media massa kerap membicarakan Gayus, seorang karyawan pajak yang berhasil menjadi kaya jumawa, dengan berbagai kelihaiannya, di sisi lain seperti di beritakan, kemampuannya membeli tanggung jawab aparat, membuat paspor yang tak lazim, serta merubah penampilannya seperti di film-film hollywood, membuat Gayus menjadi momok penting dengan berbagai berita yang mempopulerkanya..

Namun apakah itu yang benar layak di ketahui oleh publik?
seperti kebanyakan orang tahu dari berbagai media, bahwasannya Gayus hanyalah seorang pegawai dengan pangkat kebanyakan, dan kita seolah diarahkan untuk terpana dengan berbagai pemberitaan yang sebenarnya tak mengungkap apapun,.bagaimana dengan pihak-pihak lain yang berdiri di belakang gayus, tatkala ia melakukan perampokan tersebut..
Kasus Gayus tak sendiri menerpa ruang informasi di negara ini, ada berbagai kisah yang tak mengungkap apapun..
Kenapa cuma Gayus?

Belum lagi perseteruan yang menghantar berdirinya kompetisi LPI (Liga Premier Indonesia) dimana banyak yang mendukung LPI terselenggara, karena melihat PSSI yang semakin ruwet saja, LPI yang dianggap kompetisi ilegal justru dianggap sebagai langkah awal berdirinya kompetisi yang lebih profesional bagi beberapa pihak, PSSI pun layak untuk ketar-ketir, sepakbola bukanlah sekedar olahraga namun juga arena pertarungan pengaruh, mengingat sepakbola bukan saja di gandrungi namun senantiasa di cermati sebagian besar rakyat negri ini, meski Indonesia masih berperingkat seratus sekian didunia.

Harga cabai melambung tinggi, Akrom spesialis nasi Goreng asal Brebes berujar, " tidak mungkin mengurangi kepuasan konsumen meski harga cabai setara harga emas satu gram sekalipun, karena rasa tidak bisa di bohongi", harga sulit untuk naik karena nanti bisa-bisa pembeli lari ke Mc D..
bila seorang tukang Nasgor berpikir soal mutu, kenapa tidak ditiru oleh mereka-mereka yang lebih merasa memiliki posisi?

Komentar