Warkop, Kafe dan Fashion

Jakarta dari hari kehari semakin ramai, tempat jajan dimana-mana, hiburan apa saja ada..
 
Slavoj zizek seorang filsuf asal Slovenia berkata, dalam sebuah acara yang bertajuk Living in the End Of time, bahwa sekarang realitas adalah imagi,  dimana kita tak dapat menempatkan imagi di luar realitas saat ini karena, semua akan terlihat abstrak untuk masa sekarang..

Suasana Dan Harga?
Kebiasaan keluar malam minum kopi, bagi sebagian besar orang di jakarta, menjadi sebuah budaya yang merata, kafe-kafe ramai, dari kumpulan orang membicarakan bisnis, arisan, hingga anak muda yang ingin berselancar di dunia maya, bilamana kafe tersebut menyediakan fasilitas internet nirkabel, yang umum di sebut hot spot..
cukup tinggal buka laptop, atau handphone yang memiliki kemampuan untuk itu, sesambil makan cemilan kentang goreng..
musik-musik swing, jazz siap menemani santapan itu..
wajah-wajah ramah pelayan, yang di komandoi melalui slogan "dont forget to smile with customer".. alamak.. pengunjung serasa di manjakan..

Berbeda ketika nongkrong di warung kopi, di sana juga ada orang berbicara bisnis, tapi kalau arisan rasanya.. saya belum pernah menemukan, namun kalau taruhan cukup sering, biasanya taruhan bola..
pengunjung di manjakan dengan musik dangdut atau pop yang sedang "in", atau terkadang pengajian atau ceramah pak ustad di radio..
pelayanannya sangat seadanya membuat orang warkop lebih juga lebih tampil apa adanya..

Bagaimana dengan Fashion?
Suatu ketika saya pernah di ajak teman saya yang ayu untuk minum kopi, sontak saya mengajaknya balik untuk ngopi di warkop, yang terjadi adalah sebuah penolakan, saya tanyakan kenapa, dia bilang masa sudah dandan okem begini ngopinya di warkop.. Kafe dong.. alamak..

Hal yang sama saat saya mengajak cimot kawan saya, untuk masuk mall di daerah senayan, dia bilang..
"Malu akh Pakai sendal Jepit", saya yakinkan dengan memperlihatkan seseorang yang memakai sandal jepit turun dari Taksi sedang memasuki Mall..
Cimot pun tetap menolak.. dia bilang "kan Harganya beda antara sandal saya dengan juragan itu"..

dia pun kukuh dengan prinsipnya.. menunggu di mobil sambil merokok kretek yang di bungkus kantong plastik transparan,
terkadang melirik sinis kepada satpam yang terlihat mengawasinya.. :-)

Komentar