Apa Kabar Cimot..


Setelah sekitar setengah tahun tidak bertemu, menyempatkan diri untuk mampir ke tempat Ahmad sulaeman alias Cimot.. Seorang Pedagang Warung Kopi yang saat ini bertugas di daerah BSD (bumi Serpong Damai).
Tampang Kucel, pakaian berdebu menyambut, Cimot Sumringah melihat kami yang datang.. Keluhan yang baru dari cimot adalah sungguh muak terhadap preman, yang tiap bulan menarik uang keamanan sebesar 200 ribu rupiah dari pengusaha warung dengan ukuran kios 1 x 1,5 meter, angka yang dirasa cukup besar, karena keuntungan yang tidak seberapa, sungguh aneh di daerah yang terbilang mewah kenapa harus warung mungil tersebut ikut di peras, tidak jauh dari daerah tersebut terdapat kantor polisi, KODIM, dan entah apalagi.. lambang Kobra menyulurkan cahaya lampu sebagai lambang kebesaran institusi tersebut tidak mampu melindungi cimot, Kenapa ya kok tega banget.. " keluh Cimot".

Mau Lapor sama siapa kalau ada ketidak adilan seperti ini, Cimot kembali mengeluh..


belum lagi mereka bukan saja memeras melainkan juga meninggalkan catatan hutang yang banyak tak terbayarkan justru semakin berang bila ditanyakan..

Potret pemerasan oleh Preman memang tak hanya terjadi di daerah tersebut, Pemeras terorganisir seperti itu, seolah sudah menjadi borok yang tak dapat di elakkan..
Selamat Menikmati Pancasila sila Kelima.. bersabarlah mungkin tidak ada pilihan lain untuk semua pertanyaanmu mot selain bersabar.. :-).

Komentar